0
Imam asy-Syafi’i
adalah seorang ulama besar yang terkenal dengan kecerdasan dan kata-kata
mutiara yang penuh hikmah. Buktinya, beliau mampu menyusun kata-kata mutiara
yang mendalam dalam bait-bait syair. Syair-syair beliau dibukukan dan dinamai
Diwan asy-Syafi’i.
Di antara syair
beliau yang sangat baik kita renungka
n maknanya adalah nasihat beliau agar seseorang merantau, meninggalkan zona nyamannya menuju wilayah baru, suasana baru, pengalaman baru, dan berkenalan dengan orang-orang baru pula. Nasihat tersebut disusun dalam bait syair berikut ini…
n maknanya adalah nasihat beliau agar seseorang merantau, meninggalkan zona nyamannya menuju wilayah baru, suasana baru, pengalaman baru, dan berkenalan dengan orang-orang baru pula. Nasihat tersebut disusun dalam bait syair berikut ini…
مَا فِي المُقَامِ
لِذِيْ عَقْلٍ وَذِيْ
أَدَبٍ
مِنْ رَاحَةٍ فَدعِ الأَوْطَانَ واغْتَرِب
سَافِرْ تَجِدْ
عِوَضاً عَمَّنْ
تُفَارِقُهُ
وَانْصَبْ فَإنَّ لَذِيذَ الْعَيْشِ فِي النَّصَبِ
إِنِّي رَأَيْتُ
وُقُوْفَ المَاءَ
يُفْسِدُهُ
إِنْ سَاحَ طَابَ وَإنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِ
وَالأُسْدُ لَوْلَا
فِرَاقُ الأَرْضِ مَا
افْتَرَسَتْ
وَالسَّهْمُ لَوْلَا فِرَاقُ القَوْسِ لَمْ يُصِبْ
وَالشَّمْسُ لَوْ
وَقَفَتْ فِي الفُلْكِ
دَائِمَةً
لَمَلَّهَا النَّاسُ مِنْ عُجْمٍ وَمِنَ عَرَبِ
وَالتُرْبُ
كَالتُرْبِ مُلْقًى فِي
أَمَاكِنِهِ
وَالعُوْدُ فِي أَرْضِهِ نَوْعٌ مِنْ الحَطَبِ
فَإِنْ تَغَرَّبَ
هَذَا عَزَّ
مَطْلُبُهُ
وَإِنْ تَغَرَّبَ ذَاكَ عَزَّ كَالذَّهَبِ
#-Merantaulah…-
Orang berilmu dan
beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang).#
Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang).#
#Merantaulah…
Kau akan dapatkan
pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan (kerabat dan kawan).
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.#
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.#
#Aku melihat air
menjadi rusak karena diam tertahan..
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.#
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.#
#Singa jika tak
tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa..
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akam kena sasaran.#
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akam kena sasaran.#
#Jika matahari di
orbitnya tak bergerak dan terus berdiam..
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.#
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.#
#Bijih emas tak ada
bedanya dengan tanah biasa di tempatnya (sebelum ditambang).
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.#
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.#
#Jika gaharu itu
keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya.
Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni.
Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni.
Merantaulah…
Orang berilmu dan
beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang)
Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang)
Sumber. Diwan al-Imam asy-Syafi’i. Cet. Syirkah al-Arqam bin Abi al-Arqam. Beirut. Hal. 39







0 komentar:
Posting Komentar